Kamis, 10 Maret 2016

ANAK PANAH


Pernahkah kamu mengalami suatu keadaan yang membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan?
Pernahkah kamu melihat orang-orang yang dulunya berapi-api tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?
Pernahkan kamu melihat atau bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah kau lihat (atau bahkan dirimu sendiri) mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil?
Pasti pernah, bukan?
Kita seperti anak panah di tangan TUHAN!!
Ada masa-masa anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang dimaksudkan.
Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam kantong-Nya.
Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang dalam busur-Nya ditarik kebelakang..
Sejauh mungkin untuk mencapai suatu sasaran.
Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh.
Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, makin cepat pula anak panah itu melesat.
Jadi...
Jika kau seperti dalam keadaan yang mundur, bersabarlah.
Mungkin Allah tengah meletakkanmu di busur-Nya.
Menarikmu jauh-jauh ke belakang, agar di saat kau dilepaskan, kau memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran.
Dan jika kau melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, jangan buru-buru menghakimi dengan mengatakan
'Apinya telah padam'
Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat temanmu sedang 'dimundurkan' karena dengan demikian kau ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan terkulai.
Kamu, aku, dia, mereka... adalah anak-anak panah ditangan TUHAN. Hidup untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan. Tetaplah semangat, tetaplah bersabar, karena semua akan indah pada waktuNya.
Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 27 Januari 2016

WISDOM WORDS

TUHAN memberikan kita hidup bukan karena kita membutuhkannya,
t a p i karena smua orang membutuhkan kita.
JANGAN hiraukan mereka yg menjelekkan diri kita,
Siapa diri kita hanya kita yg tau,
hanya kita yg menentukan, bukan mereka.
MENJADI YG “TERBAIK” LEBIH PENTING DARIPADA MENJADI YG “PERTAMA” !!!
JANGAN terlalu tergantung pada orang lain,
s b a b kita lebih kuat dari yg kita pikirkan,
h a n y a terkadang kita tak mempercayainya.
JANGAN lari dari masalah,
mereka akan selalu menghampiri kita,
yg harus kita lakukan adalah PELAJARI CARA MENGATASINYA.
JANGAN PERNAH MEREMEHKAN DIRI KITA SENDIRI,
s b a b kita terlahir dgn banyak TALENTA,
m a k a BELAJARLAH untuk MEMANFAATKAN & MENGEMBANGKAN TALENTA kita,
k a r e n a TALENTA tsb adalah jembatan menuju KEBAHAGIAAN kita.
RASA IRI merugikan kita,
Luangkan Waktu untuk BERSYUKUR atas segala hal yg kita miliki,
kita terbaik dgn cara kita sendiri.
Hidup selalu punya banyak hal untuk membuat kita jatuh,
n a m u n apa yg benar² bisa membuat kita Jatuh adalah SIKAP KITA SENDIRI.
JANGAN pernah berpikir kita bukan siapa²,
s b a b kita tak pernah tau bahwa ada seseorang yg berpikir kita adalah se-gala²nya.
JANGAN pikirkan mereka yg membenci kita,
s b a b mereka hanya iri atas pribadi kita yg lebih baik.
JANGAN MEMANDANG RENDAH DIRI KITA SENDIRI,
Jika kita tidak bahagia dgn hidup kita saat ini,
INTROPEKS DIRI & BERUSAHALAH LEBIH BAIK.
JANGAN bangga karena kesalahan kita,
t a p i BANGGALAH jika kita dapat BELAJAR DARI KESALAHAN kita.
Semua orang punya kelebihan & kekurangan,
t a p i jika kita tidak bisa menghargai kekurangan kita,
kita tidak menghargai diri kita sendiri.
”Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian,
jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.
Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya,
kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.”
(Amsal 4:5-6)

PEDANG KEBENARAN PADA PEKERJAAN

"Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis, dan mereka berkata kepadanya, Guru, apakah yang harus kami perbuat?” (Lukas 3:12).
Apakah ia berkata, Tinggalkan pekerjaanmu dan rumah-rumah tradisimu? Tidak, ia berkata kepada mereka, “Jangan menagih lebih banyak daripada yang telah ditentukan bagimu” (Lukas 3:13), Jika mereka adalah para pemungut pajak, mereka boleh memegang standar ukuran dan neraca kebenaran pada tangan mereka. Mereka bisa membuat reformasi dalam hal-hal tersebut yang menilai ketidakjujuran dan penindasan.
"Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya; ‘Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?’ Jawab Yohanes kepada mereka: ‘Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu” (Lukas 3:14).
Kristus juga berbicara kepada setiap kelompok manusia. la menghardik orang-orang yang mendominasi rekan-rekan mereka sesama manusia, mereka yang nafsu dan prasangkanya menyebabkan banyak orang menjadi susah dan memaksa banyak orang untuk menghujat Allah Pedang kebenaran ditumpulkan oleh permintaan maaf dan anggapan-anggapan; tetapi Krislus menyebut segala perkara dengan benar. Kapak itu dilandaskan pada akar pohon. la melihat semua peribadatan lahiriah tidak bisa menyelamatkan bangsa Yahudi, karena mereka tidak melihat dan menerima oleh lman Anak Domba Allah sebagai Juruselamat mereka.
Pekerjaan dan pekabaran seperti di zaman Yohanes itulah yang akan dilaksanakan pada zaman sekarang ini. Tuhan sudah sementara memberikan pekabaran kepada umat-Nya, melalui instrumen-instrumen yang Ia sudah pilih, dan la akan membuat semua mendengar nasihat-nasihat dan amaran-amaran yang la kirimkan"
Pekabaran yang mendahului pelayanan umum Anak Allah adalah, Bertobatlah, hai pemungut pajak; bertobatlah, kaum Farisi dan Saduki “karena kerajaan surga sudah dekat" (Matius 3:2). Pekabaran kita bukanlah tentang “damai dan Sejahtera” (1 Tesalonika 5:3). Selagi suatu umat yang percaya dalam kemunculan Kristus yang segera, kita memiliki suatu pekerjaan untuk dilakukan, suatu pekabaran untuk disampaikan- "Bersiaplah untuk bertemu Allahmu” (Amos 4:12). Kita akan mengangkat standar, dan menyampaikan" Pekabaran malaikat ketiga—perintah-perintah Allah, dan iman kepada Yesus.
 Dikutip dari Spirit Kristiani