Ada seorang pemuda yang menanam paku di halaman
rumahnya. Dia percaya bahwa paku itu dapat tumbuh dan menghasilkan buah.
Pemuda tersebut tidak mau mendengarkan nasihat dari orang lain, dimana
menanam sebuah paku itu adalah kesia-siaan, yang ada paku-paku itu akan
melukai setiap orang yang melewatinya.
Secara tidak sadar kita telah menanamkan paku-paku itu di dalam hati
kita. Kita menjadi pribadi yang keras kepala dan egois. Kita terlalu
percaya dengan kekuatan sendiri dan yakin bahwa diri kita yang paling
benar. Kita menginginkan hasil yang baik dari apa yang telah kita
lakukan tanpa menyadari bahwa kita telah memaksakan kehendak kita kepada
orang lain.
"Paku" yang telah kita tanam tidak akan pernah
bisa bertumbuh ataupun menghasilkan "buah". Hati yang keras tidak akan
bisa bertumbuh dalam hal kerohanian dan tidak akan pernah membuahkan
kasih. Hati yang keras dapat mempengaruhi pikiran dan perbuatan kita,
sehingga kita telah melukai banyak orang.
Buanglah semua "paku"
yang ada di alam hati dan kehidupan kita. Buanglah rasa egois dan keras
hati. Milikilah hati yang lemah lembut dan biarkan Tuhan bekerja dan
menjadikan kita sebagai alat-Nya.
Karena itu, sebagai
orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah
belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan
kesabaran.
Kolose 3:12
Rabu, 27 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar