Disadur dari Renungan Harian Air Hidup
Amsal 15:1-33
"Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya." Amsal 15:9
Di zaman akhir ini kehidupan orang percaya benar-benar berada dalam
proses penampian. Karena itu kita harus benar-benar memperhatikan hidup
kita. Jika tidak tahan uji kita akan tertinggal, sebab "Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat
pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu
jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
(Matius 3:12). Jadi tidak ada lagi istilah main-main dengan kekristenan
kita. Ketika orang-orang di luar sana makin disibukkan dengan
perkara-perkara daging (duniawi) dan tidak lagi menjunjung nilai-nilai
kebenaran, kita harus memiliki kehidupan yang sebaliknya, yaitu berjuang
untuk tetap hidup dalam kebenaran.
Mungkinkah hidup benar di tengah-tengah dunia yang penuh kompromi
terhadap ketidakbenaran dan segala bentuk kejahatan ini? Perhatikan: "Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan
dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia
menjadikan dirinya musuh Allah." (Yakobus 4:4).
Bidan Sifra dan Pua (Keluaran 1:15) adalah contoh orang-orang yang
memiliki hati takut akan Tuhan serta menjunjung nilai kebenaran meski
orang lain lebih memilih untuk berkompromi dengan dosa. Sebagai bidan
mereka sangat dibutuhkan oleh banyak orang pada saat persalinan. Suatu
ketika mereka beroleh mandat dari raja Firaun untuk membunuh setiap bayi
laki-laki yang dilahirkan oleh perempuan Ibrani, dengan maksud
membinasakan satu generasi umat Tuhan dan ingin melenyapkan orang-orang
Ibrani keturunan Abraham, Ishak dan Yakub. Suatu perintah yang tidak
berperikemanusiaan! Sifra dan Pua dihadapkan pada buah simalakama:
taat kepada raja berarti berkompromi dengan dosa, tidak taat kepada raja
resikonya mereka sendiri yang akan mati. Namun keduanya memilih untuk
"...takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir..."
(Keluaran 1:17). Karena hidup dalam kebenaran, Tuhan pun menyatakan
kasihNya kepada dua bidan itu. Mereka terlindungi dari murka raja,
bahkan diberkati Tuhan dan "...Ia membuat mereka berumah tangga." (Keluaran 1:21).
Tuhan menjaga orang-orang yang hidup dalam kebenaran!
Senin, 24 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar