Bacaan: Yeremia 1:1-19
Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau.- Yeremia 1:4
“Allah tidak pernah bermain dadu.” demikianlah Albert Einstein
pernah berujar. Sungguh menarik mendengar perkataan Einstein ini. Mengapa? Karena
kita seringkali berpikir bahwa sebagian besar kehidupan kita terjadi secara
kebetulan. Keberadaan kita di dunia ini karena kebetulan ada pertemuan antara
sperma dan ovum. Warna kulit dan tipikal rambut kita menjadi seperti sekarang
ini karena kebetulan terlahir dari ras tertentu. Bakat dan potensi yang kita
miliki juga karena kebetulan kita terlahir dari keluarga seni. Kita hidup enak
karena kebetulan terlahir dari keluarga berada. Kita memiliki penampilan fisik
yang bagus karena kebetulan orang tua kita juga memiliki penampilan fisik yang
bagus.
Sebaliknya kita merenungi nasib yang malang karena mungkin terlahir dari keluarga
yang berantakan. Atau merasa keberadaan kita di dunia ini sebenarnya tak direncanakan
oleh orang tua kita, kita lahir karena “kecelakaan”. Menyesal mengapa
secara kebetulan kita adalah anak yang dibuang dan bukan diterima, kita terlahir
dari keluarga miskin dan bukan kaya.
Tuhan tidak pernah menjadikan kita karena kebetulan. Tuhan tidak pernah menjadikan
kita karena untung-untungan layaknya seorang yang bermain dadu, menyerahkan
nasib di tangan guliran dadu. Sesungguhnya Tuhan sudah merencanakan semuanya
tentang kita dengan begitu jelas, detail bahkan Ia memiliki alasan khusus mengapa
menciptakan kita. Tuhan sudah memikirkan kita jauh sebelum Ia menciptakan dunia
ini, bahkan memikirkan apa yang terbaik bagi kita. Ia memikirkan kita terlahir
dengan warna kulit seperti apa dan dari pohon keluarga yang mana. Ia sudah merancang
kita dengan sangat spesifik!
Kita ada karena suatu alasan. Kita memiliki penampilan fisik seperti ini karena
suatu alasan. Kita memiliki bakat dan potensi yang luar biasa karena suatu alasan.
Sebaliknya, ketika kita hidup dalam penderitaan itu juga karena suatu alasan.
Pikirkanlah ini, jika untuk menjadikan kita saja Tuhan sudah merencanakan jauh
sebelum dunia ini ada. Masakan Ia menjadikan kita asal-asalan saja? Tentu tidak,
Ia punya tujuan yang jelas bagi kita di dalam hidup ini. Kita ada bukan karena
kebetulan, tetapi karena rencana Tuhan. Keberadaan kita sekarang ini bukan karena
guliran dadu, tapi karena sebuah tujuan ilahi yang harus kita genapi.
Menerima kenyataan, termasuk hal yang pahit sekalipun sebagai bagian dari rencana
Allah.
Sabtu, 14 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar