2 Tawarikh 7:14
========================
"dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa
dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka
Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta
memulihkan negeri mereka."
Betapa
sulitnya membersihkan negara ini dari tikus-tikus koruptor yang tanpa
tedeng aling-aling terus mengeruk uang negara tanpa memikirkan nasib
bangsa yang semakin carut marut seperti sekarang ini. Ketika kemiskinan
melanda, maka tingkat kriminalitas pun menjadi meningkat pula. Kondisi
rawan terjadi dimana-mana. Orang bisa membunuh di tempat umum tanpa rasa
takut, pencurian disertai kekerasan terus menjadi berita di berbagai
media. Lembaga dimana kita mencari keadilan justru menjadi salah satu
sarang bercokolnya tikus-tikus ini, yang membuat tidak adanya jaminan
keadilan atau keamanan yang cukup bagi warga negara sendiri. "Saya
angkat tangan saja...apa yang bisa saya buat? Kondisinya sudah terlalu
parah, apalah artinya satu orang dibanding kerusakan yang sudah begitu
luas merusak negara ini.." kata seorang teman dengan pasrah. Seperti
itulah pemikiran banyak orang yang merasa bahwa tidak ada satupun lagi
yang bisa dibuat untuk memperbaiki kerusakan yang sudah sedemikian
parah. Tapi benarkah kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi? Apakah kita
hanya tinggal pasrah melihat bangsa ini terus meluncur cepat ke dalam
jurang kehancuran?
Kita akan dengan mudah beranggapan bahwa akan sulit bagi orang benar
untuk bisa melakukan sebuah perubahan. Tapi coba kita balik
pertanyaannya. Mungkinkah satu orang jahat bisa mengubahkan sebuah
bangsa untuk tujuan buruk? Jawabannya menjadi sangat masuk akal. Ya, itu
sangat mungkin seperti yang bisa kita lihat dalam sejarah kehidupan
dunia. Adolf Hitler telah membuktikannya. Sangat sulit untuk melepas
citra buruk yang ditimbulkan Hitler bagi Jerman, bahkan hingga berpuluh
tahun sesudahnya. Begitu pula para pemimpin diktator kejam sekelas
Hitler lainnya yang pernah ada di belahan dunia yang berbeda dalam masa
yang berbeda pula. Jika kuasa iblis atas seorang manusia saja dapat
mengubahkan sebuah bangsa untuk tujuan buruk, tentu hal sebaliknya pun
mungkin terjadi. Sekelompok orang percaya, berapapun jumlahnya, akan
mampu menjadi agen-agen Tuhan yang bisa mengubahkan sebuah bangsa ke
arah yang lebih baik.
Mari kita simak baik-baik ayat bacaan hari ini. "dan umat-Ku, yang
atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku,
lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar
dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."
(2 Tawarikh 7:14). Lihatlah bahwa Tuhan tidak sedang berbicara mengenai
kelompok yang besar. Dia tidak menyebutkan bahwa dibutuhkan setiap
individu dalam sebuah bangsa untuk mengubahkan segala sesuatu. Apa yang
Tuhan tekankan adalah umatNya, kita anak-anakNya. Bukan soal
jumlah, tapi orang percaya, yang berjalan atas nama Tuhan, yang mau
merendahkan diri, tekun berdoa dan selalu rindu mencari wajahNya, dan
sudah memutuskan untuk bertobat dari jalan-jalan yang salah, sudah
memutuskan untuk hidup benar, dan tentu saja peduli dengan kondisi yang
dialami bangsanya. Orang-orang seperti inilah yang akan didengar Tuhan,
dan pemulihan sebuah negeri akan dapat terjadi. Biarpun jumlahnya
sedikit sekali, tangan Tuhan bisa turun memulihkan kondisi yang sudah
separah apapun kerusakannya. Syaratnya menurut ayat ini adalah jika ada
sekelompok umat Tuhan, yang berjalan atas namaNya, yang mau merendahkan
diri, mau berdoa, mencari wajah Tuhan dan mendoakan bangsanya, maka
Tuhan akan mendengar seruannya dan memulihkan diri mereka serta
negerinya. Orang-orang seperti inilah yang bisa melakukan perubahan ke
arah yang lebih baik. Jika orang seperti ini peduli, dan mau mendoakan
negerinya, maka Tuhan pasti mendengar. Pengampunan dan pemulihan pun
akan segera terjadi.
Berdoa bagi bangsa, itulah kuncinya. Berdoalah untuk negeri kita.
Sebelumnya pastikan bahwa hidup kita sudah tidak lagi menyimpang dari
kebenaran. Jumlah orang bukanlah menjadi prioritas utama Tuhan. Sedikit,
tapi benar, itu jauh lebih baik ketimbang banyak tapi suam-suam kuku.
Kita bisa melihat contoh lain ketika Tuhan memutuskan untuk melenyapkan
Sodom. Bacalah Kejadian 18:16-33 dan lihat bagaimana proses "tawar
menawar" Abraham terhadap Tuhan yang memohon agar Sodom jangan sampai
dimusnahkan. Abraham memulai dari 50 orang benar. Jika ada 50 orang
benar, Tuhan siap mengampuni kota itu. "TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka."
(ay 26). Tapi ternyata tidak ada 50 orangpun yang benar. Abraham terus
menawar hingga jumlah orang benar mencapai 10 orang. Dan untuk 10 orang
pun Tuhan mau mengampuni Sodom. "Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu."
(ay 32). Lihatlah, iman 10 orang pun akan mampu membuat perbedaan.
Namun sayangnya ternyata 10 orang pun tidak ada disana untuk menopang
kotanya dalam doa. Akibatnya, Sodompun dimusnahkan Tuhan.
Tugas ada di pundak kita, orang-orang percaya. Apakah kita ingin negeri
kita mengalami pemulihan atau terus membiarkannya menuju jurang
kehancuran, itu semua tergantung dari seberapa jauh kepedulian kita
untuk mendoakan bangsa ini, dan seberapa jauh kita hidup dengan benar.
Itu mungkin dan bisa kita lakukan! Sejauh mana kita bisa menjadi umat
Tuhan yang berkenan di hadapanNya, yang peduli terhadap nasib negeri
kita akan sangat menentukan nasib bangsa ini ke depan. Doakan, doakanlah
terus. Naikkan doa syafaat bagi negeri kita dan para pemimpin, agar
mereka bisa memimpin dan mengelola negeri ini dengan baik dan takut akan
Tuhan. Paulus pun mengingatkan hal ini. "Pertama-tama aku
menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk
semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat
hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan." (1
Timotius 2:1-2). Bukan kita yang sanggup melakukan pemulihan, melainkan
Tuhan. Tapi kita bisa menjadi penggeraknya melalui doa-doa syafaat
kita. Tuhan mampu memulihkan negeri kita. Tugas kita adalah berdoa,
percaya, hidup benar dan mencari wajahNya. Bukankah Firman Tuhan sudah
mengingatkan pula bahwa "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya"
(Yakobus 5:16b)? Jangan tunggu sampai negeri kita harus mengalami hal
yang sama seperti Sodom. 10 umat Tuhan yang benar-benar percaya dan
peduli pun sudah bisa mendatangkan perubahan positif. Jadi jangan
tinggal diam, jangan berpikir pesimis bahwa anda hanyalah minoritas yang
tidak bisa berbuat apa-apa, sebab itu bukanlah sikap yang diinginkan
Tuhan. Datanglah pada Tuhan hari ini dan berdoalah bagi negeri kita.
Tuhan akan mendengar dan siap memulihkan.
Sedikitpun asal benar mampu menggerakkan hati Tuhan untuk mengampuni dan melakukan pemulihan
Selasa, 13 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar