Ada seorang anak kecil yang telah satu jam
lamanya berdiri di depan sebuah restoran mahal. Pakaiannya sangat lusuh
dan juga tidak memakai alas kaki. Anak itu pun memutuskan untuk memasuki restoran tersebut. Para pelayan berlomba untuk menghindari anak tersebut dengan bepura-pura sibuk.
Anak itu pun mulai duduk di salah satu meja. Seorang pelayanan muda
dengan rela hati mau melayani anak kecil itu. Pelayan mulai menyodorkan
buku menu dan menunggu menu yang akan akan dipesan.
"Kak, ketang goreng dengan saus lemon ini harganya berapa?"
"Oh, itu seratus ribu Dik."
"Kalau tanpa saus?"
"Lima puluh ribu."
"Bolehkan saya memesan setengahnya?"
"Boleh, nanti saya antar pesanan adik."
Anak kecil itu sangat senang dan dia mulai mengeluarkan sekantung uang
koin kemudian menghitungnya di meja. Setelah selesai makan, anak itu
menyerahkan sekantung uang koin kepada pelayan restoran. Dengan
ketulusan hatinya, pelayan itu mulai menghitung satu per satu.
"Uangnya sudah pas Dik. Dua puluh lima ribu."
"Dan ini tips untuk kakak pelayan yang baik," kata anak kecil sambil mengeluarkan uang seratus ribuan dari sakunya.
Pelayan itu sangat terkejut, terlebih lagi ketika melihat anak kecil
itu keluar dan sudah dijemput dengan mobil mewah di depan restorannya.
Anak kecil itu adalah anak seorang pengusaha nomor satu di kotanya.
Sama halnya dengan kita, bagaimana pelayanan kita selama di dunia ini
untuk Tuhan? Apakah kita lebih cenderung untuk melihat fisik, profesi,
jabatan, untuk kita layani?
Jangan pernah memandang siapapun
orang yang akan kita layani, sama seperti Tuhan Yesus yang tidak pernah
membedakan orang-orang yang akan Dia layani. Ketika kita dengan setia
melayani, ketika kita memiliki hati yang tulus untuk melayani, maka kita
akan mendapatkan upah sesuai dengan apa yang telah kita lakukan.
TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya
dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah
sayap-Nya engkau datang berlindung.
Rut 2:12
Sabtu, 08 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar