Seorang
anak kecil sedang bermain di taman dan ditemani oleh ayahnya. Anak itu
menuju ke salah satu permainan dan meminta ayahnya untuk menggendongnya
sehingga anak itu dapat berpegang erat pada sebuah tiang kayu. Anak itu
mengayun-ayunkan badannya. Tidak lama kemudian anak itu kelelahan dan
memanggil ayahnya.
"Ayah, turunkan aku."
"Lepaskan tanganmu, maka ayah akan menangkapmu."
Anak itu menjadi ragu dengan ucapan ayahnya dan ia kedua tangannya tetap berpegang pada tiang kayu.
"Ayah, turunkan aku."
"Nak, lepaskan saja tanganmu, ayah berjanji akan menangkapmu karena ayah sangat mencintaimu."
Anak itu tetap meragukan kesungguhan ayahnya dan tetap mempertahankan
pegangannya sampai beberapa menit. Tangannya mulai memerah dan dia
sangat kelelahan. Dia tidak sanggup lagi untuk mempertahannkan
pegangannya. Anak itu melepaskan tangannya dan saat terjatuh, ayahnya
menangkapnya.
Berapa banyak diantara kita yang meragukan kasih
Bapa? Berapa banyak pula yang selalu mengandalkan kekuatan sendiri? Kita
seringkali merasa bahwa akan lebih baik bahwa segala sesuatunya
dikerjakan sendiri.
Terkadang kita dengan mati-matian mencoba
untuk mengendalikan situasi seorang diri dan mengatur kehidupan sesuai
dengan apa yang kita inginkan. Ketika kita tetap berpegang pada kekuatan
sendiri, maka kita akan kelelahan.
Tuhan hanya ingin kita
melepaskan semua beban kita. Tuhan ingin kita sepenuhnya percaya
kepada-Nya. Tuhan yang menciptakan kita dan memberi nafas kehidupan,
maka Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita terluka. Ketika kita mulai
berani untuk "melepaskan" maka Tuhan akan menangkap dan memberikan
mujizat yang luar biasa dalm kehidupan kita.
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak
Mazmur 37:5
Selasa, 07 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar