Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 September 2009 -
Kisah Para Rasul 5:26-42
"Dan kami (rasul-rasul) adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami
dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati
Dia." Kisah 5:32
Kehidupan rohani orang Kristen yang benar pasti mengalami pertumbuhan
(tidak stagnan), makin hari makin bertumbuh dewasa. Itulah yang
dikehendaki Tuhan. Untuk mencapai kedewasaan rohani tidak dapat kita
upayakan dengan kekuatan sendiri, mau tidak mau kita harus melibatkan
Roh Kudus dalam seluruh aspek kehidupan kita.
Alkitab banyak sekali menceritakan tokoh-tokoh yang mengalami dan
melakukan perkara-perkara yang luar biasa oleh karena penyertaan Roh
Kudus. Saat ini Allah memberikan Roh Kudus kepada kita sebagai Pribadi
yang senantiasa menyertai dan menolong kehidupan orang percaya. Tuhan
juga hendak memakai setiap kita dengan luar biasa sesuai dengan
rencanaNya, asalkan kita mau membuka hati dan bersekutu dengan Roh
Kudus. Namun masih banyak anak Tuhan yang tidak menyadari kehadiran Roh
Kudus, bahkan tidak mengijinkan Roh Kudus masuk dalam kehidupannya.
Jangankan bersekutu dengan Roh Kudus, kesadaran untuk bersekutu dengan
Tuhan pun sudah tidak ada lagi. Maka tidaklah mengherankan bila mereka
tidak pernah mengalami terobosan baru, hidupnya biasa-biasa saja,
monoton, jatuh bangun dalam dosa dan tidak punya 'nilai lebih'. Apabila
kita ingin mendapatkan kasih karunia Allah dan berkemangan dalam hidup,
firman Tuhan mengajarkan agar kita membangun persekutuan dengan Roh
Kudus. Tuhan ingin agar kita bersahabat dengan Roh Kudus. Menjadi
sahabat berarti selalu berjalan bersama-sama dalam segala hal di setiap
waktu, bukan hanya dalam hal-hal tertentu atau saat-saat tertentu saja.
Selain itu kita harus menjadikan Roh Kudus rekan sekerja; artinya kita
melibatkan Roh Kudus dalam segala hal agar Ia menuntun dan menolong kita
dalam mengamil setaip keputusan, baik bagi diri kita sendiri maupun di
dalam pekerjaan dan pelayanan kita. Petrus dalam pelayanannya senantiasa
melibatkan Roh Kudus dan mengakui bahwa Roh Kudus adalah rekan
sekerjanya. Tanpa penyertaan Roh Kudus dia tidak akan memiliki
keberanian saat dihadapkan pada Mahkamah Agama.
Karena 'kedekatannya' dengan Roh Kudus, hidup Petrus menjadi kesaksian bagi dunia.
Kamis, 23 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar