- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup
Yohanes 21:15-19
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini? (murid-murid Yesus yang lain - red.)" Yohanes 21:15
Petrus (Simon Petrus) adalah satu dari tiga murid Yesus yang sering
bersama-sama dengan Gurunya. Di mana pun Yesus melayani, ketiga orang
itu selalu turut serta. Selain Petrus ada Yakobus dan Yohanes yang
dikenal begitu dekat dengan Sang Guru. Contohnya saat Yesus
membangkitkan anak Yairus mereka ada bersamaNya; juga ketika Yesus
dimuliakan di atas bukit, ketiga orang itu juga turut menyaksikan momen
tersebut. Meskipun demikian Petrus pernah mengkhianati Yesus. Walaupun
ia berkata, "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, akan takkan menyangkal Engkau."
(Matius 26:35a), tetapi apa yang diperbuat Petrus berbeda dengan apa
yang pernah dia ucapkan. Pada waktu ayam berkokok Petrus telah
menyangkal Yesus tiga kali. Dan ketika Yesus harus disalibkan, ketiga
orang itu (Petrus, Yakobus dan Yohanes) kembali kepada kehidupan lamanya
sebelum dipanggil menjadi murid Yesus yaitu sebagai nelayan.
Memang tidak mudah memiliki integritas, karena integritas
berbicara tentang kesetiaan, komitmen dan totalitas secara keseluruhan.
Apa yang kita ucapkan itulah yang harus kita lakukan! Sebagai anak-anak
Tuhan kita dituntut menjadi orang-orang yang berintegritas. Bila kita
berkata aku mengasihi Tuhan, atau Tuhan adalah yang utama dalam hidupku,
maka kita harus membuktikannya dengan tindakan. Sejauh mana kita
mengasihi Dia dan benarkah Ia prioritas utama dalam hidup kita? Apakah
buktinya?
Kepada Petrus, meskipun sempat gagal dan tidak punya integrtias, Tuhan
tetap menujukkan kasih dan kesabaranNya sekalipun dia sudah berkhianat
dan menyakiti hatiNya. Ketika bertemu kembali dengan petrus Yesus masih
memberinya kesempatan untuk kembali melayani. Ditanyakan apakah Petrus
benar-benar mengasihi Tuhan, bahkan pertanyaan itu Tuhan ulang sebanyak 3
kali. Akhirnya Petrus tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan,
dia merespon panggilan Tuhan yaitu menjadi penjala jiwa-jiwa. Bila kita
pelajari dalam Alkitab, Petrus menjadi orang yang luar biasa bagi Tuhan,
bahkwa rela mati sebagai martir demi Injil Kristus.
Jadilah orang-orang Kristen yang berintegritas, bukan yang munafik.
Kamis, 23 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar