Wahyu 2:10
==================
"..Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."
Kemarin
kita melihat bagaimana kesetiaan Daniel kepada Tuhan membawa turunnya
terang ke dalam bangsa dimana ia tinggal. Kesetiaan sayangnya semakin
lama menjadi semakin langka untuk ditemukan di muka bumi ini. Alangkah
sulitnya mencari orang yang bisa benar-benar setia untuk waktu yang
panjang. Apakah itu dalam sebuah hubungan cinta, pekerjaan dan
sebagainya, hampir setiap hari kita menyaksikan orang-orang yang tidak
menganggap kesetiaan sebagai sesuatu hal yang penting lagi untuk
dipertahankan dan dipegang teguh. Berita pasangan bercerai, kedapatan
selingkuh terjadi dimana-mana. Orang yang berpindah-pindah pekerjaan
karena mendapat tawaran yang lebih baik atau sedikit saja tersinggung,
itu pun dengan mudah kita dengar. Tidak jarang mereka bahkan tega
menghianati tempat mereka bekerja untuk satu dan lain hal. Kesetiaan
merupakan sebuah unsur di dalam integritas. Jika kesetiaan saja sudah
semakin langka, tidak heran jika integritas pun menjadi hal yang semakin
langka pula.
Kesetiaan jelas merupakan aspek yang sangat penting dalam Kerajaan Allah. Pertama-tama kita harus tahu bahwa Allah, Sang Raja di dalam Kerajaan itu merupakan Sosok yang Setia. Alkitab menyebutkan dalam banyak kesempatan mengenai sifat Allah yang setia,
misalnya dalam Mazmur 31:5, 48:9, 59:10, 1 Raja Raja 8:23, 2 Korintus
1:18, 1 Petrus 4:19, Ibrani 10:23 dan lain-lain. Lihat pula bagaimana
Yesus dengan setia dan taat melakukan semua kehendak Allah dengan
tuntas. Dengan keteladanan secara langsung seperti itu seharusnya kita
yang merupakan warga Kerajaan pun hidup dengan kesetiaan. Tapi
seringkali kita lebih tertarik untuk mengadopsi gaya hidup dunia yang
mudah berkhianat ketimbang menjalani hidup kesetiaan seperti yang
dikehendaki Tuhan.
Sulitnya mendapati kesetiaan ternyata bukan saja menjadi isu di jaman
modern ini. Ribuan tahun yang lalu pun manusia sudah menunjukkan sikap
buruk yang sama. Kita bisa melihat bagaimana bangsa Israel yang
berulangkali menyaksikan atau mengalami secara nyata penyertaan Tuhan
secara langsung, tetapi mereka masih saja tega untuk menyakiti hati
Tuhan berulang-ulang lewat tingkah dan polah mereka. Tidak heran jika
Salomo berkata "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?"
(Amsal 20:6) Kita bisa melihat bahwa pada masa itu ternyata kesetiaan
sudah menjadi sesuatu yang langka untuk ditemukan. Hingga ke dalam
Perjanjian Baru pun masalah kesetiaan tetap menjadi pesan penting untuk
dimiliki oleh kita. Kesetiaan adalah sebuah kualitas utama yang
seharusnya ada di dalam diri orang-orang percaya. "...kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan."
(1 Timotius 6:11). Berulang-ulang Tuhan mengingatkan kita untuk setia
dalam segala hal, tetapi dari generasi ke generasi manusia masih saja
terus menganggap kesetiaan sebagai sesuatu yang tidak penting, yang bisa
dikorbankan demi kepentingan lain.
Kesetiaan di dalam Kerajaan Allah memiliki peranan yang sangat penting.
Kesetiaan penting untuk kita hidupi karena itu akan sangat menentukan
bagi keselamatan kita kelak. Firman Tuhan berkata "...Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."
(Wahyu 2:10). Ada mahkota kehidupan yang akan dikaruniakan kepada kita
kelak apabila kita bisa mempertahankan kesetiaan sampai selesai. Dan
bukan itu saja, karena Allah tetap menjanjikan berkat-berkatNya kepada
siapapun yang tetap hidup dengan berpegang pada kesetiaan. "Pada hari
ini TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan
peraturan ini; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap
hatimu dan segenap jiwamu. Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN
pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkaupun akan hidup
menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan,
perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya. Dan TUHAN
telah menerima janji dari padamu pada hari ini, bahwa engkau akan
menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan
bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya, dan Iapun akan
mengangkat engkau di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya, untuk
menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat
yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya." (Ulangan 26:16-19).
Ada banyak hal yang akan kita peroleh dari hidup dalam kesetiaan.
Sebaliknya kita akan mengorbankan banyak hal penting jika kita memilih
untuk mencari kenikmatan sesaat dengan mengabaikan kesetiaan. Kehidupan
di dunia selalu mengajak kita untuk melupakan kesetiaan, tetapi hari ini
marilah kita belajar untuk mengadopsi dengan benar prinsip-prinsip
Kerajaan mengenai kesetiaan, sebab tanpa kesetiaan tidak akan pernah ada
integritas yang akan mampu membawa perubahan-perubahan ke arah yang
lebih baik.
Tanpa kesetiaan tidak akan ada integritas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar