Disadur dari Renungan Harian Air Hidup
Yehezkiel 33:1-20
"Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup karena itu." Yehezkiel 33:19
Sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa, dosa dan tabiat dosa
mengikuti dan menjadi bagian dalam diri manusia sehingga kita dilahirkan
ke dalam dunia dengan segala kecenderungan hati untuk selalu melakukan
kejahatan (baca Kejadian 6:5). Daud menyadari hal itu dan berkata, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku." (Mazmur 51:7). Jadi, sesungguhnya kita ini adalah manusia berdosa yang pantas untuk menerima hukuman.
Namun kita patut bersyukur kepada Allah, Bapa kita, yang oleh karena
kasihNya menganugerahkan PuteraNya, Yesus Kristus, untuk mati di salib.
Darah Kristus mendamaikan kita dengan Allah, kita tidak lagi menjadi
seteru Allah. Kristus "...telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya
di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk
kebenaran." (1 Petrus 2:24). Setelah menerima anugerah keselamatan
kita harus dengan sungguh-sungguh hidup dalam pertobatan. Kita harus
bertobat dari dosa! Kita tidak dapat menerima anuegerah Tuhan lalu tetap
tinggal dalam dosa, karena Tuhan telah mencurahkan anugerahNya sewaktu
kita masih berdosa dan kini dosa kita telah diampuni dan kita disucikan.
Hidup dalam pertobatan itu suatu perintah, bukan sekedar himbauan! Kita
harus dengan sadar meninggalkan dan menolak segala perbuatan dosa.
Karena itu mari mencermati hidup kita, hal-hal apa yang sekiranya akan
menyeret kita lebih jatuh ke dalam dosa: apakah lingkungan, tontonan
atau bacaan yang negatif, serta pergaulan kita, sebab "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33) dan "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20). Semua perbuatan daging (baca Galatia 5:19-21) harus ditinggalkan.
Kita harus berhenti berbuat dosa dan menghindarkan diri dari jebakan
dosa itu. Kita memang masih hidup di dunia yang penuh dosa, namun kita
harus memilih untuk hidup sesuai kehedank Tuhan setiap hari, karena
pertobatan tidak dapat dilakukan hanya sekali seumur hidup, melainkan
suatu proses terus-menerus dalam hidup kita.
Jika tidak sungguh-sungguh bertobat, kita akan binasa!
Kamis, 23 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar