Lukas 12:35
=====================
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala."
Bumi
gonjang-ganjing.. itu semakin lama semakin kerap kita jumpai bahkan
alami. Dunia makin tua dan semakin rentan terhadap goncangan. Musibah,
krisis dan berbagai kesulitan lainnya ternyata tidak membuat orang
berbalik dari jalan-jalan yang salah tetapi malah semakin jauh tersesat
dalam berbagai kegelapan. Banyak orang yang percaya bahwa akhir zaman
sudah sedemikian dekat, sehingga seharusnya kita sadar untuk tidak lagi
buang-buang waktu untuk mempersiapkan kelayakan diri kita dalam menerima
kekekalan yang indah daripadaNya. Seberapa jauh kita sadar akan hal
itu? Sesiap apa kita saat ini?
Ini saatnya kita mengimani baik-baik apa yang diperingatkan Tuhan Yesus
dalam Lukas 12:35-48. Bacalah seluruh bagian perikop yang berbicara
tentang pentingnya untuk meningkatkan kewaspadaan yang tertulis disana.
Tuhan Yesus berkata: "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala."
(Lukas 12:35). Ikat pinggang yang tetap berikat menggambarkan
kesetiaan dan ketaatan dalam setiap sisi kehidupan kita, laksana seorang
perwira yang akan selalu patuh kepada komandannya. Ikat pinggang juga
merupakan tempat pedang melekat, seperti yang digambarkan dalam 2 Samuel
20:8. Berbicara tentang peddang, kita diingatkan untuk selalu siap
berjaga-jaga mengenakan ikat pinggang untuk menopang pedang Roh, yaitu firman Allah.
(Efesus 6:17). Lebih jauh lagi, dalam Yesaya ikat pinggang digambarkan
sebagai sebuah atribut kekuasaan. (Yesaya 22:21). Bukankah kepada kita
telah diberikan berbagai kuasa, seperti untuk mengalahkan keinginan
daging, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit dan sebagainya? Bahkan
dikatakan bahwa "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.". (Yakobus 5:16).
Pelita yang harus tetap dijaga menyala berbicara tentang kesiapan kita
untuk terus memastikan roh kita tetap menyala dengan baik untuk
melakukan semua seperti yang dikehendaki Tuhan hingga kedatangan Tuhan
Yesus untuk kedua kalinya. Amsal menyatakan "Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya." (Amsal 20:27). Dan Paulus mengingatkan "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."
(Roma 12:11). Pelita juga terkait dengan hal terang yang mampu
menyinari kegelapan. Kita selalu diminta untuk mampu menjadi terang,
menjadi anak-anak terang. Seperti ikat pinggang, kita pun harus selalu
sedia dengan pelita yang bernyala, karena pelita yang padam akan membawa
kita dalam kebinasaan dalam murkanya. "Betapa sering pelita orang
fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan
Allah kepada mereka dalam murka-Nya!" (Ayub 21:17).
Menjelang akhir jaman yang semakin dekat, kita semua diingatkan untuk
selalu bersiap, berjaga-jaga dengan atribut lengkap ikat pinggang dan
pelita yang bernyala. Firman Tuhan sudah mengingatkan: "Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." (Lukas 12:40). Kepada yang berjaga-jaga dengan giat, Yesus berkata: "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang."
(ay 43). Karena itu penting bagi kita untuk memastikan sejauh mana
kesiapan kita menuju kesana, dan firman Tuhan telah mengingatkan kita
untuk terus menerus berjaga kapan saja. Jangan melenceng ke kiri dan ke
kanan, jangan lagi memberi toleransi terhadap dosa, karena tidak satupun
dari kita yang tahu kapan sesungguhnya waktu itu akan datang.
Kita juga perlu membaca kitab 1 Tesalonika 5:1-11 mengenai nasehat untuk berjaga-jaga. Disana kita diingatkan kembali mengenai hari Tuhan yang akan datang seperti pencuri di malam hari (ay 2). Jika kita terlena dan terus hidup dalam kegelapan, keteledoran itu akan membawa konsekuensi yang membinasakan. "Apabila
mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba mereka
ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa
oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput." (ay 3). Lantas apa yang terjadi bagi kita yang sudah hidup dalam terang? "Tetapi
kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga
hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua
adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang
malam atau orang-orang kegelapan." (ay 4-5). Oleh karena itulah kita
diingatkan agar jangan terlena, tertidur dan bermalas-malasan seperti
yang dilakukan oleh sebagian orang, tetapi hendaklah kita selalu
berjaga-jaga dan sadar. (ay 6). Semua ini penting agar kita semua tidak
luput dari janji Tuhan. Berjaga-jagalah selalu sebab waktunya sudah
sangat singkat. "Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat!" (1 Korintus 7:29a)
Beberapa hari yang lalu saya sudah menuliskan beberapa renungan mengenai
peran orang percaya dalam keselamatan bangsa, termasuk di dalamnya
lewat doa-doa kita. Berdoalah agar Tuhan mencurahkan belas kasihNya atas
bangsa ini. Semua itu tidak bisa kita lakukan apabila kita sendiri
masih belum membereskan diri kita. Bagaimana kita bisa berperan aktif
bagi keselamatan bangsa apabila kita sendiri masih belum siap? Faktanya
Tuhan selalu meminta kita untuk berjaga-jaga kapan saja. Waktu memang
sudah singkat. Kita harus bisa berfungsi benar sebagai bagian dari tubuh
Kristus yang selalu mendoakan dan memberkati kota dan negara kita, dan
tentu saja memastikan bahwa diri kita sudah berjaga-jaga dengan baik
agar kita tidak luput dari keselamatan yang dijanjikan Tuhan. Teruslah
berjaga-jaga dengan mengenakan ikat pinggang dan pelita yang tetap
menyala, sehingga ketika hari Tuhan itu datang, kapanpun itu, kita akan
kedapatan tengah melakukan tugas kita dengan penuh kesiapan dan
memperoleh hasil yang baik karenanya.
Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar (1 Tesalonika 5:6)
Jumat, 24 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar