Setiap muda-mudi pasti akan berlomba-lomba untuk mencari pasangan yang
setia. Mereka tentunya tidak ingin mendapatkan pasangan yang tidak setia
karena tidak ingin merasakan sakit hati. Perasaan itu memang sangat
sensitif, sedikit terluka maka akan mengalami rasa sakit yang sangat
lama dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memulihkannya.
Pasangan yang setia bisa juga diartikan bahwa dia adalah seorang pemaaf
bila pasangannya telah menyakiti hatinya. Apa pun yang terjadi dengan
pasangannya, ia akan tetap setia dan tidak pernah meninggalkannya.
Susah ataupun senang akan tetap dilalui bersama dan saling melengkapi
satu sama lain. Kita bisa melihat pasangan yang setia itu di dalam diri
kedua orang tua kita, bagaimana mereka selama bertahun-tahun bisa hidup
dalam kesetiaan. Kalau bukan karena cinta dan sayang, maka kata “setia”
itu tidak akan pernah tercipta. Setia juga merupakan salah satu bukti
kasih kita kepada pasangan kita.
Tuhan Yesus selalu setia kepada kita. Apapun kesalahan yang pernah kita
perbuat, Tuhan tidak pernah membenci dan meninggalkan kita. Tidak ada
alasan bagi Tuhan untuk meninggalkan anak-anak yang paling dikasihi-Nya.
Saat kita terluka, hanya Yesuslah tempat kita mengadu. Saat kita
terluka, hanya Yesuslah yang mampu menyembuhkan. Dan saat kita terjatuh,
hanya Yesuslah yang sanggup mengangkat dan memberi kemenangan.
Ya TUHAN, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan. (Mazmur
36:6) Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia
berlindung dalam naungan sayap-Mu. (Mazmur 36:8)
0 komentar:
Posting Komentar